Banyak orang yang mengatakan dan bertanya-tanya mengenai fungsi Psikotest dalam proses recruitment (rekrutmen / rekruitmen) dalam dunia kerja saat ini. Berikut adalah gambaran terhadap Psikotest dan mengapa organisasi sangat memerlukan Psikotest tersebut dalam proses recruitment seleksi.
Untuk sebuah jabatan, organisasi memiliki profil sukses yang diperlukan agar siapa-pun yang menduduki jabatan tersebut berhasil. Profil ini yang harus dimiliki oleh para kandidat agar ia bisa malakukan pekerjaanya dengan baik sesuai dengan target dan kemampuan yang harus dikuasai dalam bidang tersebut.
Sebelum memberikan suatu standar yang harus dipenuhi agar masuk kedalam kriteria profil maka perusahaan melakukan proses job analysis terlebih dahulu, untuk menganilisis dan menentukan kriteria-kriteria profil yang cocok dengan sebuah jabatan yang akan diisi.
Kriteria profil ini meliputi aspek kepribadian (who I am), experience (what I have done), technical knowledge (what I know) dan kompetensi (what I can do). Psikotestmerupakan alat yang dimanfaatkan untuk mengetahui kepribadian dan intelektual seseorang yang akan memasuki jabatan tertentu.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka Psikotest digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa kepribadian kandidat yang akan ditempatkan di posisi tertentu sesuai dengan profil kepribadian yang diperlukan. Perlu diingat bahwa Psikotest bukan satu-satunya alat yang digunakan organisasi dalam mengambil keputusan.
Secara teoritis, proses recruitment, seleksi, dan penempatan kerja tidak saja menguntungkan organisasi atau perusahaan dalam arti mendapatkan orang yang tepat untuk jabatan yang lowong, tetapi juga membantu individu mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Dengan kemampuan, minat dan kepribadian yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologiknya.
Contoh, posisi sales, organisasi memerlukan kandidat yang memiliki kepribadian yang komunikatif, senang menjalin relasi dengan banyak orang baru. Melalui Psikotest, organisasi akan dapat melihat apakah kandidat memiliki profil kepribadian tersebut atau tidak.
Berikut adalah tips untuk bisa menjalani Psikotest dengan lancar:
1. Dalam Psikotest tidak ada jawaban benar atau salah, sehingga anda harus menjawab dengan jujur dan yang benar-benar anda rasakan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
2. Kondisi anda harus fit, tidak dalam keadaan sakit.
3. Makanlah agar anda mempunyai tenaga cukup.
4. Tidak dalam kondisi stress.
5. Tidak dalam kondisi tertekan.
6. Sekali lagi, jawablah pertanyaan dengan jujur sesuai diri anda.
Dilemanya, tidak jarang terjadi, kandidat menjawab tidak sesuai dengan yang dia rasakan, “for the sake” mendapatkan sebuah posisi/pekerjaan. Keadaan ini berakibat organisasi memperoleh informasi yang salah dan menempatkan kandidat di posisi yang tidak tepat. Bagi kandidat tersebut, mungkin dia mendapatkan posisi/pekerjaan, namun sesungguhnya posisi/pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan kepribadiannya dan tentunya akan secara langsung berpengaruh terhadap kinerjanya, stres, tertekan, tidak konsentrasi, dan juga penurunan produktifitas kerja.
Jadi, siapkan kondisi fisik dan mental anda untuk menghadapi Psikotest, dan jujur lah terhadap setiap jawaban yang diberikan.
Kriteria profil ini meliputi aspek kepribadian (who I am), experience (what I have done), technical knowledge (what I know) dan kompetensi (what I can do). Psikotestmerupakan alat yang dimanfaatkan untuk mengetahui kepribadian dan intelektual seseorang yang akan memasuki jabatan tertentu.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka Psikotest digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa kepribadian kandidat yang akan ditempatkan di posisi tertentu sesuai dengan profil kepribadian yang diperlukan. Perlu diingat bahwa Psikotest bukan satu-satunya alat yang digunakan organisasi dalam mengambil keputusan.
Secara teoritis, proses recruitment, seleksi, dan penempatan kerja tidak saja menguntungkan organisasi atau perusahaan dalam arti mendapatkan orang yang tepat untuk jabatan yang lowong, tetapi juga membantu individu mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Dengan kemampuan, minat dan kepribadian yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologiknya.
Contoh, posisi sales, organisasi memerlukan kandidat yang memiliki kepribadian yang komunikatif, senang menjalin relasi dengan banyak orang baru. Melalui Psikotest, organisasi akan dapat melihat apakah kandidat memiliki profil kepribadian tersebut atau tidak.
Berikut adalah tips untuk bisa menjalani Psikotest dengan lancar:
1. Dalam Psikotest tidak ada jawaban benar atau salah, sehingga anda harus menjawab dengan jujur dan yang benar-benar anda rasakan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
2. Kondisi anda harus fit, tidak dalam keadaan sakit.
3. Makanlah agar anda mempunyai tenaga cukup.
4. Tidak dalam kondisi stress.
5. Tidak dalam kondisi tertekan.
6. Sekali lagi, jawablah pertanyaan dengan jujur sesuai diri anda.
Dilemanya, tidak jarang terjadi, kandidat menjawab tidak sesuai dengan yang dia rasakan, “for the sake” mendapatkan sebuah posisi/pekerjaan. Keadaan ini berakibat organisasi memperoleh informasi yang salah dan menempatkan kandidat di posisi yang tidak tepat. Bagi kandidat tersebut, mungkin dia mendapatkan posisi/pekerjaan, namun sesungguhnya posisi/pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan kepribadiannya dan tentunya akan secara langsung berpengaruh terhadap kinerjanya, stres, tertekan, tidak konsentrasi, dan juga penurunan produktifitas kerja.
Jadi, siapkan kondisi fisik dan mental anda untuk menghadapi Psikotest, dan jujur lah terhadap setiap jawaban yang diberikan.
0 komentar :
Post a Comment