Bisakah kamu hidup tanpa kahadiran orang lain, mungkin kamu merasa bahwa kamu tidak membutuhakan teman untuk mendukungmu manjadi orang yang pintar disekolah, tapi kamu pasti akan selalu berinteraksi dengan orang tua, kakak atau saudara dirumah. Atau mungkin kamu merasa bisa bermain gitar sehingga menjadi seorang yang benar-benar mahir untuk memainkannya, tapi pada akhirnya siapa yang akan mendengarkan kamu bermain nantinya. Atau kamu merasa lebih baik tidak ikut kegiatan organisasi di sekolah, karena merasa hal itu terlalu menyita waktu, sehingga mengganggu jadwal kumpul dengan teman-teman satu grupmu, tapi apakah tidak mungkin nantinya teman-teman dalam satu grup kamu, berkeinginan untuk melanjutkan kuliyah atau bekeja di kota lain dan sebagainya .
Namun demikian bila mereka terlihat cukup banyak bergaul, apakah mungkin mereka benar-benar bergaul secara efektif sehingga dapat berkembang menjadi pribadi yang utuh dan sukses untuk dapat berkiprah dimasa depannya. Coba bayangkan dahulu, salah satu dari teman main kamu ;
• Apakah dia langsung bisa mengenali surara di telepon?
• Apakah dia mengetahui orang-orang yang kamu kagumi?
• Apakh temanmu selau memberikan info-info yang berharga atau penting bagimu?
Masih banyak hal-hal yang dapat kamu putar lagi dalam ingatan, sehingga kamu dapat menyadari bagaiman kualitas hubunganmu dengan teman-teman di sekitarmu, bahkan untuk teman yang menurut kamu cukup erat atau dekat.
Seringkali orang mengartikan bergaul sama dengan kegiatan bertemu dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama-sama. Pada intinya bergaul adalah kegiatan aktif dalam mencari kesempatan untuk menemukan orang-orang yang menarik untuk diajak membina hubungan, sehingga hal yang terpenting adalah proses yang terjadi, karena dalam bergaul yang mempunyai makna positif, berarti menjaga agar hubungan yang terbina dapat terpelihara dengan baik sehingga pada akhirnya menguntungkan semua pihak yang terlibat.
Dari Jabir bin Muth’im, bahwasanya ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “ Orang yang memutuskan (persaudaraan) tidak masuk surga “ (H.R. Bukhari dalam Terjemah Jawahirul Bukhari, 1993 : 583). Dari sini jelas bahwa Rasulullah saw. sangat membenci orang yang memutuskan persaudaraan. Untuk itu ada beberapa prinsip dibawah ini yang dapat kamu ingat dan selalu dipakai sekiranya kamu bermaksud untuk memulai atau memperkuat hubungan yang ada dengan lingkungan pergaulanmu, yang juga pada akhirnya hal tersebut akan bermakna dalam pengembangan dirimu.
1. Berusaha lebih memahami orang lain yang manjadi temanmu.
• Dengan menjadi pendengar yang baik.
• Dengan menunjukkan minat pada orang yang sedang kita ajak bicara.
• Mau menaggapi perasaan-perasaan orang lain dengan tulus dan wajar.
• Menyadari perbedaan-perbadaan yang ada, dari pada sibuk pada pandangan diri sendiri.
2. Mampu mengekpresikan diri dengan jelas.
• Menyampaikan maksud atau perasaanmu dengan jelas dan juga mempertimbangkan orang lain atau tidak menyinggunya.
• Berterus terang tentang keadaan dirimu yang sebenarnya.
• Mau memberikan alasan-alasan perilaku dengan nyata dan tidak bersikap defensif (bertahan)
• Selalu bersikap konsisten.
3. Mau memberi dan menerima masukan.
• Dengan membuat orang lain merasa nyaman untuk mengutarakan pandangan karena kamu menunjukkan sikap keterbukaan.
• Mau memberikan pertimbangan bila diminta.
4. Mampu memberikan pengaruh yang positif pada orang lain.
• Dapat mendukungnya pada kegiatan-kegiatan atau hal-hal yang positif pada diri orang lain dan berterus terang (tanpa membuat ketersinggungan) pada hal-hal yang telah diperbuat oleh teman.
5. Mampu menyelesaikan konflik secara tepat.
• Membuat pilihan-pilihan yang saling menguntungkan.
• Mengambil pendekatan yang positif.
• Memfokuskan pada kepentingan-kepentingan yang ada, bukan mempertahankan posisi keadaan masing-masing.
6. Mau bersikap mengasihi dan menghormati.
• Tidak bersikap menghakimi, sekalipun kamu merasa benar.
• Peduli pada masalah yang dihadapi oleh temanmu dan bersedia membantu sesuai dengan kamampuanmu.
Sedangkan hal-hal dibawah ini sebaiknya kamu hindari, bila kamu tidak ingin dijauhi oleh orang yang dekat denganmu:
1. Bersembunyi atau menarik diri dan berusaha menutup-nutupi identitas yang semestinya boleh diketahui orang lain. ( percya diri dong!)
2. Menceritakan sesuatu secara detail. ( ini bisa membosankan lo! )
3. Monolog, ( ingat kamu sedang menjalin interaksi kan! )
4. Interogasi. (kecuali kamu jadi polisi yang bertugas.)
5. Interupsi, memang susah kalau kita mau menjadi pendengar yang baik tapi hal itu harus diupayakan dengan menahan diri hingga lawan bicaramu selesai.
6. Membuat pernyataaan-pernyatan yang memaksakan kehendak.
7. Suka memberikan nasihat, padahal dia nggak minta. orang akan lebih senang mendapatkan teman bicara untuk berbagi cerita dan pengalaman, dari pada dinasehati terus.
8. Meratap atau merengek, nah pasti bukan simpati yang kamu dapat, tapi pandangan sinis.
9. Membuat janji-janji yang terkadang tidak ditepati. ( wah pasti kamu jadi orang yang tidak dipercaya oleh teman-temanmu.)
10. Sering meminta hal-hal yang sulit dilakukan oleh temanmu, hal ini makin membuat teman-temanmu enggan untuk bertemu.
11. Menceritakan hal-hal yang menjadi kehebatanmu. (pasti dalam beberapa minggu kamu akan ditinggalkan oleh teman-temanmu.)
0 komentar :
Post a Comment