KONSEP DASAR
Pandangan tentang manusia
• Manusia cenderung pesimistik, deterministik, mekanistik
dan reduksionistik
• Manusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatn irasional,
motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan
dorongan-dorongan biologis dan naluriah oleh peristiwa-
peristiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dari
kehidupannya
• Tingkah laku manusai : (1) ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan insting-instingnya, (2) dikendalikan
oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan ditentutkan
oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.
• Pandangan tentang Kepribadian
Tingkatan Kesadaran
1. Kesadaran :
- tingkatan yang memiliki fungsi mengingat,
menyadari, dan merasakan sesuatu secara
sadar
- Kesadaran ini memiliki ruang yang terbatas
dan tampak pada saat individu menyadari
berbagai stumulus yang ada disekitarnya.
2. Ambang sadar
- Tingkatan kesadaran yang menyimpoan ide, ingatan, dan
perasaan yang berfungsi mengantarkan ke tingkat kesadaran.
- Bukan merupakan bagian dari tingkat kesadaran, tetapi
merupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkan waktu
beberapa saat untuk menyedari sesuatu
3. Ketidaksadaran
- Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagai
bagian terpenting dari struktur psikis, karena segenap
pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya
yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam
ketidaksadaran.
- Tingkah laku manusia sebagian besar didorong oleh perasaan
dan pikiran yang tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini.
• Struktur Kepribadian
Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu id, ego dan super ego
Id adalah sistem dasar kepribadian yang merupakan sumber dari dari pada segala dorongan instinktif, khususnya seks dan agresi
Ego merupakan aspek psikologis yang timbul karena kebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia realita
Super Ego merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hati (apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan) dan Ego-ideal (apa yang seharusnya saya menjadi).
• Dinamika Kepribadian
- Psikoanalisis memandang bahwa organisme
manusia sebagai sistem energi yang kompleks.
- Energi beresal dari makanan (energi fisik) yang
dapat berubah menjadi energi psikis
- Dinamika kepribadian terdiri dari cara bagaimana
energi psikis itu didistribusikan dan digunakan
oleh id, ego, dan super ego
• Perkembangan Kepribadian
- Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan-tahun
pertama di masa kanak-kanak.
- Pada umur 5 tahun struktur dasar kepribadian individu
telah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanya
menghaluskan struktur dasar tersebut
- Perkembangan kepribadian berkenaan dengan bagaimana
individu belajar dengan cara-cara baru dalam mereduksi
ketegangan atau kecemasan dialami dalam kehidupannya.
- Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumber pada empat unsur, yaitu (1) proses pertumbuhan fisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, dan (4) ancaman.
• Cara ego menghadari ancaman yang menimbulkan ketegangan atau kecemasan : mekanisme pertahanan ego.
• Bentuk-bentuk mekanisme perthanan ego antara lain :
- Identifikasi
- Represi
- Proyeksi
- Fiksasi
- Regresi
• Perkembangan kepribadian individu dari sejak lahir hingga dewasa terjadi dalam fase-fase :
1. Fase Oral
2. Fase Anal
3. Fase Phallis
4. Fase Latent
5. Fase Genital
ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAH
• Tingkah laku bermasalah disebabkan oleh kekacauan dalam berfungsinya individu yang bersumber pada :
- dinamika yang tidak efektif antara id, ego,
dan super ego
- proses belajar yang tidak benar pada masa
kanak-kanak.
TUJUAN KONSELING
• Membantu klien untuk membentuk kembali struktur karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak disadari menjadi disadari oleh klien.
• Secara spesifik :
a. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan
(ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan
kearah perkembangan kesadaran intelektual
b. Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan
menembus konflik yang direpres
c. Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menghadapi situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
DESKRIPSI PROSES KONSELING
• Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak.
• Pengalaman masa lampai ditata, dianalisis, dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi kepribadian.
• Menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidakdasaran.
• Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri.
• Dalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagian hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan transferensi.
• Aliansi :
sikap klien kepada konselor yang relatif rasional, realistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisi untuk terwujudnya keberhasilan konseling).
• Tranferensi :
- pengalihan segenap pengalaman klien di masa lalunya terhadap orang-orang yang menguasainya yang ditujukan kpd konselor
- merupakan bagian dari hubungan yang sangat penting untuk dianalisis
- membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang bagaimana dirinya telah salah dalam menerima, menginterpretasikan, dan merespon pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.
• Peran utama konselor dalam konseling ini adalah membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi kecemasan melalui cara-cara yang realistis.
• Konselor membangun hubungan kerja sama dengan klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan.
• Konselor memberikan perhatian kepada resistensi klien
• Fungsinya adalah mempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam ketidaksadaran.
TEKNIK KONSELING
• Teknik-teknik konseling psikoanalisis diarahkan untuk mengembangkan suasana bebas tekanan.
• Dalam suasana bebas itu klien menelusuri apa yang tepat dan tidak tepat pada tingkah lakunya dan mengarahkan diri untuk membangun tingkah laku baru.
• Ada lima teknik dasar dalam konseling psikoanalisis, yaitu :
(1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis mimpi, (4) analisis resistensi, dan (5) analisis transferensi.
1. Asosiasi Bebas
Teknik pengungkapan pengalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatik di masa lampau : klien memperoleh pengetahuan dan evaluasi diri sendiri.
2. Interpretasi
- Prosedur dasar yang digunakan dalam
analisis mimpi, resistensi, dan transferensi
- Penjelasan makna tingkah laku yang
dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi
bebas, resistensi, dan transferensi.
Rambu-rambu Interpretasi :
• Interpretasi disajikan pada saat gejala yg diinterpretasikan berhubungan erat dengan hal-hal yg disadari klien.
• Interpretasi dimulai dari permukaan menuju hal-hal yg dalam (dialami oleh situasi emosional klien).
• Menetapkan resistensi atau pertahan-an sebelum menginterpretasikan emo-si atau konflik.
3. Analisis Mimpi
Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari
dan membantu klien un-tuk memperoleh pemahaman
terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.
4. Analisis Transferensi
Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkan
kembali masa lampaunya dalam konseling
Tujuan :
a. Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman
pengalaman tak sadar dan pengaruh masa lampau
terhadap kehidupan sekarang;
b. Memungkinkan klien menembus konflik masa
lampau yang diperta-hankan hingga sekarang &
menghambat perkembangan emosinya.
• Analisis Resistensi
Resistensi :
- Perilaku utk mempertahankan kecemasan
- Menghambat pengungkapan pengalaman tak
disadari
- Menghambat jalannya/proses konseling
Analisis Resistensi
teknik membantu klien agar menyadari alasan dibalik resistensinya : bisa menghilangkannya
KETERBATASAN PENDEKATAN
1. Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu
merendahkan martabat kemanusiaan.
2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak
dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan oleh
masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah
tanggung jawab individu berkurang.
3. Cenderung meminimalkan rasionalitas.
4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung sistem
dan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energi
psikis yang menentukan tingkah laku manusia.
kebutuhan biologis dan insting-instingnya, (2) dikendalikan
oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan ditentutkan
oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.
• Pandangan tentang Kepribadian
Tingkatan Kesadaran
1. Kesadaran :
- tingkatan yang memiliki fungsi mengingat,
menyadari, dan merasakan sesuatu secara
sadar
- Kesadaran ini memiliki ruang yang terbatas
dan tampak pada saat individu menyadari
berbagai stumulus yang ada disekitarnya.
2. Ambang sadar
- Tingkatan kesadaran yang menyimpoan ide, ingatan, dan
perasaan yang berfungsi mengantarkan ke tingkat kesadaran.
- Bukan merupakan bagian dari tingkat kesadaran, tetapi
merupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkan waktu
beberapa saat untuk menyedari sesuatu
3. Ketidaksadaran
- Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagai
bagian terpenting dari struktur psikis, karena segenap
pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya
yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam
ketidaksadaran.
- Tingkah laku manusia sebagian besar didorong oleh perasaan
dan pikiran yang tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini.
• Struktur Kepribadian
Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu id, ego dan super ego
Id adalah sistem dasar kepribadian yang merupakan sumber dari dari pada segala dorongan instinktif, khususnya seks dan agresi
Ego merupakan aspek psikologis yang timbul karena kebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia realita
Super Ego merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hati (apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan) dan Ego-ideal (apa yang seharusnya saya menjadi).
• Dinamika Kepribadian
- Psikoanalisis memandang bahwa organisme
manusia sebagai sistem energi yang kompleks.
- Energi beresal dari makanan (energi fisik) yang
dapat berubah menjadi energi psikis
- Dinamika kepribadian terdiri dari cara bagaimana
energi psikis itu didistribusikan dan digunakan
oleh id, ego, dan super ego
• Perkembangan Kepribadian
- Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan-tahun
pertama di masa kanak-kanak.
- Pada umur 5 tahun struktur dasar kepribadian individu
telah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanya
menghaluskan struktur dasar tersebut
- Perkembangan kepribadian berkenaan dengan bagaimana
individu belajar dengan cara-cara baru dalam mereduksi
ketegangan atau kecemasan dialami dalam kehidupannya.
- Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumber pada empat unsur, yaitu (1) proses pertumbuhan fisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, dan (4) ancaman.
• Cara ego menghadari ancaman yang menimbulkan ketegangan atau kecemasan : mekanisme pertahanan ego.
• Bentuk-bentuk mekanisme perthanan ego antara lain :
- Identifikasi
- Represi
- Proyeksi
- Fiksasi
- Regresi
• Perkembangan kepribadian individu dari sejak lahir hingga dewasa terjadi dalam fase-fase :
1. Fase Oral
2. Fase Anal
3. Fase Phallis
4. Fase Latent
5. Fase Genital
ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAH
• Tingkah laku bermasalah disebabkan oleh kekacauan dalam berfungsinya individu yang bersumber pada :
- dinamika yang tidak efektif antara id, ego,
dan super ego
- proses belajar yang tidak benar pada masa
kanak-kanak.
TUJUAN KONSELING
• Membantu klien untuk membentuk kembali struktur karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak disadari menjadi disadari oleh klien.
• Secara spesifik :
a. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan
(ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan
kearah perkembangan kesadaran intelektual
b. Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan
menembus konflik yang direpres
c. Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menghadapi situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
DESKRIPSI PROSES KONSELING
• Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak.
• Pengalaman masa lampai ditata, dianalisis, dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi kepribadian.
• Menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidakdasaran.
• Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri.
• Dalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagian hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan transferensi.
• Aliansi :
sikap klien kepada konselor yang relatif rasional, realistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisi untuk terwujudnya keberhasilan konseling).
• Tranferensi :
- pengalihan segenap pengalaman klien di masa lalunya terhadap orang-orang yang menguasainya yang ditujukan kpd konselor
- merupakan bagian dari hubungan yang sangat penting untuk dianalisis
- membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang bagaimana dirinya telah salah dalam menerima, menginterpretasikan, dan merespon pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.
• Peran utama konselor dalam konseling ini adalah membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi kecemasan melalui cara-cara yang realistis.
• Konselor membangun hubungan kerja sama dengan klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan.
• Konselor memberikan perhatian kepada resistensi klien
• Fungsinya adalah mempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam ketidaksadaran.
TEKNIK KONSELING
• Teknik-teknik konseling psikoanalisis diarahkan untuk mengembangkan suasana bebas tekanan.
• Dalam suasana bebas itu klien menelusuri apa yang tepat dan tidak tepat pada tingkah lakunya dan mengarahkan diri untuk membangun tingkah laku baru.
• Ada lima teknik dasar dalam konseling psikoanalisis, yaitu :
(1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis mimpi, (4) analisis resistensi, dan (5) analisis transferensi.
1. Asosiasi Bebas
Teknik pengungkapan pengalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatik di masa lampau : klien memperoleh pengetahuan dan evaluasi diri sendiri.
2. Interpretasi
- Prosedur dasar yang digunakan dalam
analisis mimpi, resistensi, dan transferensi
- Penjelasan makna tingkah laku yang
dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi
bebas, resistensi, dan transferensi.
Rambu-rambu Interpretasi :
• Interpretasi disajikan pada saat gejala yg diinterpretasikan berhubungan erat dengan hal-hal yg disadari klien.
• Interpretasi dimulai dari permukaan menuju hal-hal yg dalam (dialami oleh situasi emosional klien).
• Menetapkan resistensi atau pertahan-an sebelum menginterpretasikan emo-si atau konflik.
3. Analisis Mimpi
Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari
dan membantu klien un-tuk memperoleh pemahaman
terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.
4. Analisis Transferensi
Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkan
kembali masa lampaunya dalam konseling
Tujuan :
a. Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman
pengalaman tak sadar dan pengaruh masa lampau
terhadap kehidupan sekarang;
b. Memungkinkan klien menembus konflik masa
lampau yang diperta-hankan hingga sekarang &
menghambat perkembangan emosinya.
• Analisis Resistensi
Resistensi :
- Perilaku utk mempertahankan kecemasan
- Menghambat pengungkapan pengalaman tak
disadari
- Menghambat jalannya/proses konseling
Analisis Resistensi
teknik membantu klien agar menyadari alasan dibalik resistensinya : bisa menghilangkannya
KETERBATASAN PENDEKATAN
1. Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu
merendahkan martabat kemanusiaan.
2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak
dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan oleh
masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah
tanggung jawab individu berkurang.
3. Cenderung meminimalkan rasionalitas.
4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung sistem
dan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energi
psikis yang menentukan tingkah laku manusia.
0 komentar :
Post a Comment