Saturday, April 2, 2011

PENDEKATAN KONSELING TRAIT AND FACTOR

KONSEP DASAR
 Pandangan tentang Manusia
• Manusia merupakan sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.

• Perkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi sampai dewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan faktor. Telah banyak dilakukan usaha untuk menyusun kategori individu atas dasar dimensi sifat dan faktor.

• Studi ilmiah yang telah dilakukan adalah : (1) mengukur dan menilai ciri ciri-ciri seseorang dengan tes psikologis, (2) mendefinisikan atau menggambarkan keadaan individu, (3) membantu individu untuk memahami diri dan lingkungannya, (4) memprediksi keberhasilan yang mungkin dicapai pada masa mendatang.

 Manusia berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya.

 Manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik atau buruk.

 Makna hidup adalah mencari kebenaran dan berbuat baik serta menolak kejahatan.

 Menjadi manusia seutuhnya tergantung pada hubungannya dengan orang lain.

 Asumsi pokok pendekatan konseling trait dan faktor.
• Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan kemampuan yang terorganisir secara unik, dan karena kemampuan kausalitasnya relatif stabil setelah remaja, maka tes obyektif dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik-karatreistik individu.

• Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan tingkah laku kerja tertentu.

• Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan minat yang berbeda dan hal ini dapat ditentukan. Individu akan belajar dengan lebih mudah dan efektif apabila potensi dan bakatnya sesuai dengan tuntutan kurikulum.

• Baik klien maupun konselor hendaknya mendiagnosis potensi klien untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau pekerjaan.

• Setiap individu mempunyai kecakapan dan keinginan untuk mengidentifikasi secara kognitif kemampuannya sendiri.


TUJUAN KONSELING
 Membantu individu mencapai perkembangan kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia.

 Membantu individu dalam memperoleh kemajuan memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan kelamahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir.

 Membantu individu untuk memperbaiki kekurangan, tidakmampuan, dan keterbatasan diri serta membantu pertumbuhan dan integrasi kepribadian.

 Mengubah sifat-sifat subyektif dan kesalahan dalam penilaian diri dengan mengggunakan metode ilmiah.


DESKRIPSI PROSES KONSELING
 Hubungan konselor dengan klien merupakan hubungan yang sangat akrab, sangat bersifat pribadi dalam hubungan tatap muka.

 Konselor bukan hanya membantu individu atas apa saja yang sesuai dengan potensinya, tetapi konselor juga mempengaruhi klien berkembang ke satu arah yang terbaik baginya.

 Konselor memang tidak menetapkan tetapi memberikan pengaruh untuk mendapatkan cara yang baik dalam membuat keputusan.


KETERBATASAN PENDEKATAN
 Pandangannya dikembangkan dalam situasi pendidikan dan kliennya dibatasi terutama kepada siswa-siswa yang memiliki keragaman derajat kemantapan dan tanggung jawab sendiri.

 Pandangannya terlalu menekankan kepada pengendalian konselor dan hasil yang dicapai pada diri klien lebih banyak tergantung kepada keunggulan konselor dalam mengarahkan dan membatasi klien
 Banyak meminimalkan atau mengabaikan aspek afektif klien yang justru seharusnya menjadi kepedulian konselor.

 Terlalu banyak pertimbangan yang ditekankan pada data obyektif. Penggunaan dan keyakinan yang berlebihan terhdap data ini kurang tepat karena keterbatasan reliabilitas, validitas, dan kelengkapan alat dan datanya.

 Suatu dilema bagi konselor karena ia harus mendorong dan meyakinkan klien mewujudkan kemampuannya, tetapi ia harus melakukannya tanpa persuasi.

0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com