Friday, April 1, 2011

PENDEKATAN KONSELING GESTALT

KONSEP DASAR
• Manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan.

• Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut.
• Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunya

• Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.

 Hakikat manusia menurut Gestalt :
• Hanya dapat dipahami dalam keseluruhan konteksnya

• Merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan lingkungannya itu

• Aktor bukan reaktor
• Berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan pemikirannya

• Dapat memilih secara sadar dan bertanggung jawab

• Mampu mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif.
• Dalam hubungannya dengan perjalanan kehidupan manusia :

tidak ada yang “ada”
kecuali “sekarang”.

Masa lalu telah pergi dan masa depan belum dijalani, oleh karena itu yang menentukan kehidupan manusia adalah masa sekarang.
• Kecemasan :

“kesenjangan antara
saat sekarang dan
yang akan datang”

• Jika individu menyimpang dari saat sekarang dan menjadi terlalu terpu-kau pada masa depan, maka mereka mengalami kecemasan.

• Unfinished business
(urusan yang tak selesai)

perasaan-perasaan yang tidak
tersalurkan/terungkapkan
seperti : dendam, kemarahan,
kebencian, sakit hati,
kecemasan, kedudukan, rasa
berdosa, rasa diabaikan
• Karena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan di ba-wa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubung-an yang efektif dengan dirinya sendi-ri dan orang lain

• Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia berani mengha-dapi dan menangani/mengatasinya


ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAH
• Individu bermasalah karena terjadi pertentangan antara kekuatan “top dog” dan keberadaan “under dog”

o Top dog adalah kekuatan yang mengharuskan, menuntut, mengancam

o Under dog adalah keadaan defensif, membela diri, tidak berdaya, lemah, pasif, ingin dimaklumi.
• Perkembangan yang terganggu karena terjadi ketidakseimbangan antara apa-apa yang harus (self-image) dan apa-apa yang diinginkan (self)

• Terjadi pertentangan antara keberadaan sosial dan biologis

• Ketidakmampuan individu mengintegrasikan pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya
• Mengalami gap/kesenjangan sekarang dan yang akan datang

• Melarikan diri dari kenyataan yang harus dihadapi


• Spektrum tingkah laku bermasalah :
 Kepribadian kaku (rigid)
 Tidak mau bebas-bertanggung jawab, ingin tetap tergantung
 Menolak berhubungan dengan lingkungan
 Memeliharan unfinished bussiness
 Menolak kebutuhan diri sendiri
 Melihat diri sendiri dalam kontinum “hitam-putih” .


TEKNIK KONSELING
• Prinsip Kerja Teknik Konseling Gestal
 Penekanan Tanggung Jawab Klien, konselor menekankan bahwa konselor bersedia membantu klien tetapi tidak akan bisa mengubah klien, konselor menekankan agar klien mengambil tanggung jawab atas tingkah lakunya.

• Orientasi Sekarang dan Di Sini

 Konselor tidak merekonstruksi masa lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi memfokuskan keadaan sekarang

 Masa lalu hanya dalam kaitannya dengan keadaan sekarang

 Konselor tidak bertanya dengan pertanyaan “mengapa”.

• Orientasi Eksperiensial
 konselor meningkatkan kesadaran klien tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya, sehingga klien mampu mengintegrasikan kembali dirinya:
 klien mempergunakan kata ganti personal
 klien mengubah kalimat pertanyaan
menjadi pernyataan
 klien mengambil peran dan tanggung jawab
 klien menyadari bahwa ada hal-hal positif
dan/atau negative pada diri atau tingkah
lakunya


• Teknik-teknik Konseling Gestal

 Permainan Dialog
Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk mendialogan dua kecenderungan yang saling bertentangan, yaitu kecenderungan top dog dan kecenderungan under dog, misalnya :

 kecenderungan orang tua lawan kecenderungan anak
 Kecenderungan “anak baik” lawan kecenderungan “anak bodoh”

 Kecenderungan bertanggung jawab lawan kecenderungan masa bodoh

 Kecenderungan otonom lawan kecenderungan tergantung

 Kecenderungan kuat atau tegar lawan kecenderungan lemah
 Melalui dialog yang kontradiktif ini, menurut pandangan Gestalt pada akhirnya klien akan mengarahkan dirinya pada suatu posisi di mana ia berani mengambil resiko

 Penerapan permainan dialog ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan teknik “kursi kosong”.

• Latihan Saya Bertanggung Jawab

 Teknik untuk membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyek-sikan perasaannya itu kepada orang lain.

 Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan kemudian klien menambahkan dalam pernyataan itu dengan kalimat : “...dan saya bertanggung jawab atas hal itu”.

• Bermain Proyeksi

 Proyeksi :
 Memantulkan kepada orang lain perasaan-perasaan yang dirinya sendiri tidak mau melihat atau menerimanya

 Mengingkari perasaan-perasaan sendiri dengan cara memantulkannya kepada orang lain
 Sering terjadi, perasaan-perasaan yang dipantulkan kepada orang lain merupakan atribut yang dimilikinya

 Dalam teknik bermain proyeksi konselor meminta kepada klien untuk mencobakan atau melakukan hal-hal yang diproyeksikan kepada orang lain.

• Teknik Pembalikan

 Gejala-gejala dan tingkah laku tertentu sering kali mempresentasikan pembalikan dari dorongan-dorongan yang mendasarinya

 Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk memainkan peran yang berkebalikan dengan perasaan-perasaan yang dikeluhkannya.

• Tetap dengan Perasaan

 Teknik ini dapat digunakan untuk klien yang menunjukkan perasaan atau suasana hati yang tidak menyenangkan dan ia sangat ingin menghindarinya

 Konselor mendorong klien untuk tetap bertahan dengan perasaan yang ingin dihindarinya itu.
 Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari stimulus yang menakutkan dan menghindari perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan

 Dalam hal ini konselor tetap mendorong klien untuk bertahan dengan ketakutan atau kesakitan perasaan yang dialaminya sekarang dan mendorong klien untuk menyelam lebih dalam ke dalam tingklah laku dan perasaan yang ingin dihindarinya itu.


KETERBATASAN PENDEKATAN
1. Pendekatan gestalt cenderung kurang memperhatikan faktor kognitif

2. Pendekatan gestalt menekankan tanggung jawab atas diri sendiri,
tetapi mengabaikan tanggung jawab pada orang lain
3. Menjadi tidak produktf bila penggunaan
teknik-teknik gestalt dikembangkan
secara mekanis

4. Dapat terjadi klien sering bereaksi
negatif terhadap sejumlah teknik
gestalt karena merasa dirinya
dianggap anak kecil atau orang bodoh.

0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com