Monday, April 18, 2011

DESENSITISASI SISTEMATIK

Desensitisasi Sistematik adalah terapi yang didasarkan pada proses counterconditioning (Martin & Pear, 2003). Dalam terapi ini, terapis akan membantu klien menyusun hierarki ketakutan (suatu daftar yang berisi kira-kira 15 – 20 item) yang disusun dari tingkat ketakutan yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Kemudian klien diajarkan latihan relaksasi yang mengajarkan bagaimana menegangkan dan merilekskan otot sehingga akan terlatih bersikap rileks secara mendalam. Dalam keadaan rileks, klien akan diminta membayangkan situasi/obyek yang ditakutinya mulai dari hierarki yang paling bawah selama beberapa detik. Kemudian klien diminta untuk rileks selama 15 hingga 30 detik, dan selanjutnya diminta membayangkan kembali obyek/situasi sesuai hierarki berikutnya; demikian seterusnya hingga item hierarki ketakutan yang paling tinggi. Setiap item (scene) dihadirkan sebanyak dua kali; 3 – 5 scene tiap sesi.

SSD merupakan prosedur yang relative sama dengan DS. Hanya saja pelaksanaan setiap langkah desensitisasi dilakukan oleh klien sendiri, bukan terapis. SSD lebih cocok untuk kasus-kasus fobia yang tidak terlalu berat. Untuk fobia yang lebih berat disarankan untuk mencari pertolongan professional. Jadi, pada intinya pelaksanaan program DS dan SSD meliputi tiga langkah yaitu: (1) Menyusun hireraki ketakutan. Hierarki disusun dari tingkat ketakutan yang paling rendah hingga yang paling tinggi, dengan menggunakan skala 0 – 100. Angka 0 berarti situasi/obyek tidak menimbulkan ketakutan; sedangkan angka 100 berarti situasi/obyek tersebut menimbulkan ketakutan yang maksimal atau paling ekstrim. Nilai-nilai ini merupakan subjective units of discomfort (suds) dari situasi yang ditakutkan. (2) Berlatih relaksasi otot secara mendalam, (3) Melaksanakan langkah-langkah proses self-desensitization

Implementasi Program SSD
Setelah hierarki ketakutan disusun dan subyek telah berlatih relaksasi secara mendalam, berikut ini akan disampaikan langkah-langkah dalam melaksanakan SSD :
1. Gunakan tempat yang tenang, privat, bebas dari suara-suara dari luar
2. Letakkan kartu-kartu dalam posisi tertelungkup, disusun berdasarkan urutan hireraki dimana hiaerarki yang paling rendah menimbulkan kecemasan diletakkan paling atas. Letakkan kartu-kartu di sisi yang mudah dijangkau saat subyek berbaring.
3. Melakukan relaksasi sampai dalam keadaan benar-benar rileks
4. Ambil kartu dari tumpukan yang paling atas, subyek diminta membaca situasi nya, kemudian diminta membayangkan dengan mata tertutup situasi tersebut seolah-olah dalam situasi nyata. Setelah kira-kira 10 detik subyek diminta untuk meletakkan kartu tersebut di tempat yang terpisah; masih dalam keadaan mata tertutup; kemudian diminta untuk tetap rileks secara total selama lebih kurang 30 detik. Selama rileks total ini subyek diminta melupakan situasi (scene) yang dibayangkan tadi dan hanya diminta rileks secara mendalam atau total.
5. Mengulangi prosedur diatas sekali lagi. Jika setelah ini subyek mampu membayangkan scene-nya sama atau kurang dari 5 suds, dapat berlanjut ke kartu ke-2 Apabila lebih dari 5 suds diminta untuk mengulang kembali satu atau dua kali lagi hingga angka yang diperoleh sama atau kurang dari 5 suds. Sebelum memulai ke kartu berikutnya, keadaan rileks perlu dikondisikan sekitar 2 menit.
6. Jika mengalami kesulitan saat membayangkan subyek diminta untuk meletakkan kartu dan difokuskan untuk rileks lebih dulu secara mendalam atau total, baru aktivitas membayangkan tadi diulang kembali.
7. Membayangkan suatu scene dapat dilakukan secara mundur apabila subyek tidak berhasil rileks saat membayangkan suatu scene dan setelah langkah pada nomor 6 di atas tidak pula berhasil.
8. Jika belum berhasil pula, item-item dalam hierarki tersebut perlu dikoreksi.
9. Pada umumnya, jumlah item yang dipresentasikan untuk dibayangkan berkisar 1 hingga 4 item tiap sesi.
10. Setiap sesi hendaknya dimulai dari item terakhir yang telah sukses dibayangkan dari sesi sebelumnya
11. Setiap sesi hendaknya tidak lebih dari 20 menit. Sesi diadakan sebanyak-banyaknya 2 kali per hari dan sekurang-kurangnya satu kali seminggu.

0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com