Monday, July 12, 2010

PSIKOLOGI EVOLUSIONER

Dalam psikologi terdapat model-model atau pendekatan yang dilakukan untuk penelitian. Cara pendekatan yang baru mulai dipraktekkan dan pendekatan yang lama mulai ditinggalkan. Model pendekatan lama adalah standar ilmu sosial (social science) yang menganggap otak manusia sebagai “pundi kosong” yang memiliki kemampuan fleksibel untuk mempelajari beragam budaya tanpa pengaruh gen dan biologi. Anggapan ini keliru karena otak kita memiliki kemampuan mengenal obyek, mengidentifikasi perilaku, membedakan seks, memiliki sistem persepsi warna dan komponen bahasa. Kemampuan ini lah yang membuat manusia bisa tetap bereproduksi dan mengupayakan keturunan serta agar keturunannya mampu bertahan hidup.

Anggapan lain yang juga keliru adalah asumsi beberapa ahli psikologi yang menganggap bahwa perilaku manusia dapat diturunkan dan dipelajari. Padahal, perilaku manusia banyak yang didasarkan pada insting, bukan dari proses belajar. Contohnya adalah bayi yang dapat membuat mimik wajah tertentu ketika ia masih terlalu kecil untuk dapat memcoba berbagai ekspresi didepan cermin. Steven Pingker, mengatakan bahwa manusia belajar karena ia memiliki kompleksitas pikiran. Ketika kita melihat perilaku manusia, kita tidak bisa mengukurnya jika yang dilihat hanya dari keuntungan biologis saja. Perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh seleksi gen, namun juga dipengaruhi oleh seleksi meme.

Untuk dapat terus bertahan dan melakukan replikasi, meme membutuhkan proses imitasi. Dalam proses imitasi, terdapat 3 tahap; yakni (1) tahap seleksi meme, banyak meme yang disebarkan dan hanya beberapa meme yang mampu bertahan. Tahap (2), seleksi gen dalam kemampuan untuk mengimitasi. Kelompok masyarakat yang mengimitasi meme dengan baik akan mendapat penerus-penerus yang juga dapat mengimitasi meme dengan baik. Tahap (3), seleksi gen untuk bekerja sama dengan imitator terbaik. Pada tahap ini, meme yang bertahan sudah mendominasi kelompok masyarakat yang mengimitasinya. Konsekuensi dari proses ini adalah evolusi meme akan mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil oleh gen. inilah yang dinamakan kendali meme (meme driving gene).

Proses kendali meme terhadap gen dapat dilihat dari teori Dennet tentang “Tower of Generate and Test”. Teori ini mendiskripsikan sebuah menara imajiner yang setiap lantainya terdapat makhluk-makhluk yang mempunyai kemampuan untuk mencari tindakan yang efisien dan cepat supaya mampu mengubah perilakunya. Dalam teori ini terdapat 4 lantai pemikiran: Darwinian, Skinnerian, Popperian, dan Gregorian. Pada lantai 1, terdapat makhluk-makhluk Darwinian (diambil dari nama Charles Darwin). Makhluk terseutb harus melewati seleksi alam dan perilakunya sangat dipengaruhi oleh Gen. Makhluk yang tidak mampu bertahan akan mati dan setiap saat muncul variasi makhluk-makhluk hidup baru—akibat harus beradaptasi terhadap lingkungan.

Pada Lantai 2, terdapat makhluk-makhluk Skinnerian (diambil dari nama psikolog B.F. Skinner): yang melihat modus belajar dari percobaan dan kesalahan sebagai cara melewati seleksi alam. Jadi perilaku-perilaku yang mampu bertahan adalah perilaku yang terus diwariskan. Contohnya, sekelompok orang mencuri dan mendapat hasil dimusuhi makhluk lain. Mereka mencoba mencuri lagi dan ketika hasilnya merugikan, mereka tidak mewariskan perilaku itu lagi.

Pada Lantai 3, terdapat makhluk-makhluk Popperian (diambil dari nama filsuf Karl Popper). Makhluk Popperian ini punya kemampuan untuk membayangkan dampak dan solusi dari suatu perilaku. Misalnya, sekelompok orang tidak perlu mencuri terlebih dahulu, untuk mengetahui efek buruknya, karena mereka dapat membayangkan dampak negatifnya. Dan di lantai 4, terdapat makhluk-makhluk Gregorian (diambil dari nama psikolog Richard Gregory): yang tidak hanya mempunyai kecerdasan untuk menghasilkan teknologi dan artefak budaya, namun mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kecerdasan.

Meme merupakan pengembang kecerdasan dan meme berfungsi sebagai alat pikiran. Alat pikiran contohnya adalah kata-kata (bahasa). Dengan khazanah bahasa yang kaya dan ekspresif, manusia lebih mudah untuk mengubah perilakunya. Otak manusia adalah contoh kendali meme atas gen. Meme mempengaruhi gen untuk membuat otak yang lebih baik, agar otak tersebut bisa membantu manusia menyebarkan meme. Jadi otak tidak hanya berevolusi dari segi ukurannya saja (400 cc menjadi 1350 cc), namun juga berevolusi dalam kemampuannya. Manusia sekarang ini berada di lantai teratas “Tower of Generate and Test”

0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com