Saturday, July 17, 2010

free sex

A. Pengertian Seks Bebas
Dalam kultur masyarakat kita, kata 'seks" hampir selalu berkonotasi negatif. Begitu mendengar kata "seks" yang terbayang adalah aktivitas yang terkait dengan hubungan kelamin. Bagi sebagian orang, seks memang masih dianggap tabu. Sehingga, berbicara mengenai seks harus secara pribadi. Kondisi ini amat memprihatinkan, karena pengetahuan seks sangat penting. Bagaimanapun, seks berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Jika konsep mengenai seks yang diterima salah, maka banyak akibat dan risikonya. Serta, penanganan aktivitas seks juga bisa tidak tepat.

Banyak orang yang memandang seks sebagai konsumsi orang dewasa. Remaja apalagi anak-anak, tidak diperbolehkan mengetahui seks. Padahal justru pada masa remaja, pendidikan seks harus dimulai diberikan. Dan pada masa itu mereka sedang mengalami perubahan organ-organ seks, baik primer maupun sekunder. Jika tidak diberikan pengetahuan yang cukup, ditakutkan malah salah arah.
Oleh karena itu, sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu definisi kata "seks" itu sendiri. Seks memang memiliki definisi yang luas. Namun, jika kita berbicara mengenai seks secara keseluruhan, maka yang dimaksudkan adalah pendidikan mengenai jenis kelamin. Definisi seks, dapat dikelompokkan menurut beberapa dimensi, diantaranya:
 Dimensi Biologis
Berkaitan dengan alat reproduksi. Di dalamnya termasuk pengetahuan mengenai hormon-hormon, menstruasi, masa subur, gairah seks, bagaimana menjaga kesehatan dan gangguan seperti PMS (penyakit menular seksual), dan bagaimana menfungsikannya secara optimal secara biologis.
 Dimensi Faal
Mencakup pengetahuan mengenai proses pembuahan, bagaimana ovum bertemu dengan sperma dan membentuk zigot dan seterusnya.



 Dimensi Psikologis
Seksualitas berkaitan dengan bagaimana kita menjalankan fungsi kita sebagai mahluk seksual dan identitas peran jenis. Serta mengapa pria dipandang lebih agresif daripada wanita.
 Dimensi Medis
Adalah pengetahuan mengenai penyakit yang di peroleh akibat hubungan seks, terjadinnya impotensi, nyeri, keputihan dan lain sebagainya.
 Dimensi Sosial
Seksualitas berkaitan dengan hubungan interpersonal (hubungan antar sesama manusia). Seringkali, hambatan interaksi ditimbulkan oleh kesenjangan peran jenis antara laki-laki dan perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor budaya dan pola asuh yang lebih memprioritaskan posisi laki-laki. Anggapan tersebut harus diluruskan. karena jenis kelamin tidak menentukan mana yang lebih baik atau berkualitas.
Yang penting bagaimana membentuk kualitas hubungan yang baik antara laki-laki dan perempuan. Bagaimana menciptakan kesetaraan yang proporsional, dapat membedakan mana peran kodrati dan peran masyarakat?

B. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Seks Bebas di Kalangan Remaja

Diantara faktor-faktor yang melatar belakangi seks bebas dikalangan remaja adalah:
 Masalah sex dianggap immoral, tabu dan terlarang.
 Komunikasi anak kepada orang tua tentang seks cenderung tertutup meskipun seorang anak memiliki komunikasi yang bagus dengan kedua orang tuanya. Sehingga pendidikan seks dari orang tua kepada anak kurang. Dari situ anak-anak dapat mengetahui seks dari teman, film-film, bahan bacaan seperti novel atau bahkan komik.
 Pengaruh era globalisasi
 Pengaruh Napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya)
 Adanya short message system (SMS) di handphone
Misalnya: Joni lagi bugil, Umi tanya, "Jon, itu apa?" Joni: "BUNGA. Coba pegang. Tuh kan MEKAR!" Umi cerita pada Ani. Ani marah, "Sialan, kmrn dia blg ROKOK jd aku ISEP!". Mengingat banyak siswa sekarang memiliki dan membawa telpon genggam dan pengiriman SMS itu terhitung sangat murah maka peredarannya sangat cepat di kalangan siswa.
 Banyaknya anak-anak SLTP, khususnya putra, cenderung sudah menonton VCD porno (mereka menyebutnya sepep) paling lambat kelas 3 setelah ujian akhir selesai yang pada saat itu umumnya mereka memiliki waktu luang sebelum masuk SMU dan secara psikologis lelah selama sekian bulan didril soal-soal ujian dan mengikuti ujian itu sendiri.
 Anak-anak remaja sekarang cenderung sudah mengenal internet
Bisa dikatakan batas antara surga dan neraka di internet begitu tipisnya. Banyak sekali situs-situs positif yang bisa mencerdaskan dan mencerahkan jiwa, tetapi banyak pula yang berkaitan dengan seks atau situs terlarang, seperti halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang telanjang khususnya wanita atau (situs seks).
Data terakhir yang bisa diperoleh melalui fasilitas search di WWW.Yahoo.com, situs tentang seks ada 5.213 situs, tentang gay 4.515 situs, homosex ada 696 situs, lesbian 3.316 situs, porno 489 situs (dilakukan tanggal 25 Agustus 2002 pukul. 21.00). Jumlah itu lebih sedikit ketika saya menceknya pada tanggal 24 Mei 2002 pukul. 17.00). Padahal banyak pula situs yang namanya tidak berkaitan dengan seks tetapi berisi pornografi. Apabila kita mencoba mengakses setiap situs barang 5 menit saja, akan dibutuhkan waktu lebih dari 1.100 jam yang setara dengan hampir 50 hari tanpa henti. Tetapi masalahnya internet sudah menjadi kebutuhan mereka.
Dunia tidak surut ke belakang, dan internet adalah dunianya, lalu apa yang harus diperbuat untuk mengurangi ekses negatif dari internet tersebut? Mengenai kecepatan peredarannya jangankan SMS, VCD Bandung Lautan Asmara yang relatif mahal saja sangat cepat peredarannya di kalangan siswa.
 Di kalangan siswa sendiri berkembang idiom-idiom yang berhubungan dengan seks yang merupakan plesetan atau kepanjangan dari merek rokok. Misalnya merk rokok ARDATH mereka artikan Aku Rela Diperkosa Asal Tidak Hamil, atau Djisamsu yang mereka artikan Djion sampai subuh.
 Banyaknya bacaan, gambar-gambar, vcd yang menunjukkan pornografi
 Adanya kecenderungan perubahan pandangan masyarakat atas pernikahan.
Pernikahan tidak lagi dipandang sebagai institusi yang sakral atau sebagai fungsi prokreasi tetapi mulai mengarah ke fungsi rekreasi belaka. Keadaan ini juga dilihat oleh para siswa khususnya kehidupan masyarakat barat melalui film-film barat. Jika pernikahan dianggap hanya berfungsi rekreasi belaka, maka untuk apa menikah apabila tujuan rekreasi itu sudah bisa tercapai tanpa menikah.
Dari penjelasan diatas terlihas jelas bahwa dengan adanya teknologi tinggi dalam realita sekarang, kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan dengan mudah melalui bacaan, gambar-gambar, vcd, handphone dan internet. Sehingga remaja sekarang mencoba untuk mengenal/memahami inti dari seks tanpa adanya bimbingan baik dari orang tua maupun lainnya. Itulah mengapa mereka terjebak dalam seks bebas daripada pendidikan seks.

C. Dampak Seks Bebas di Kalangan Remaja
Dari sisi kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya, terjadi kehamilan yang tidak di inginkan. Selain tentunya kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak di inginkan. Keadaan ini juga bisa dijadikan bahan pertanyaan tentang kualitas anak tersebut, apabila ibunya sudah tidak menghendaki.
Seks pranikah, juga bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. Selain itu, seks pranikah akan meningkatkan kasus penyakit menular seksual, seperti sipilis, GO (ghonorhoe), hingga HIV/AIDS. Androlog Anita Gunawan mengatakan, kasus GO paling banyak terjadi. Penderita bisa saja tidak mengalami keluhan. Tapi, hal itu justru semakin meningkatkan penyebaran penyakit tersebut.
Anita menggolongkan penyakit GO tersebut ke dalam subklinis, kronis dan akut. Subklinis dan kronis, kata anita, tidak menimbulkan gejala serta keluhan pada penderita. Sedangkan GO akut akan menampakan gejala, seperti sulit buang air kecil atau sakit pada ujung kemaluan. "Pada pria biasanya menampakan gejala. Berbeda dengan wanita, seringkali tidak menampakan gejala yang jelas. Paling-paling hanya timbul keputihan atau anyang-anyang," ujarnya.
Bagaimana dengan GO yang sudah parah? Dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan, untuk GO yang sudah parah dapat menyebabkan hilangnya kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Saluran sperma atau indung telur menjadi tersumbat oleh kuman GOAktifitas seks bebas mungkin sesuatu yang biasa di negara lain khususnya dalam kehidupan barat, tetapi tidak di negara kita Indonesia. Itu sesuatu yang dilarang dalam masyarakat kita. Seks bebas mungkin membuat setiap orang senang untuk melakukannya, akan tetapi akibatnya bisa fatal.
Gangguan lainya diantaranya, terjadi kehamilan yang tidak di inginkan. Selain tentunya kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak di inginkan. Keadaan ini juga bisa dijadikan bahan pertanyaan tentang kualitas anak tersebut, apabila ibunya sudah tidak menghendaki.
Seks bebas bisa merusak kesehatan karena bisa menyebabkan AIDS. AIDS bisa membuat kehidupan kita tak berguna, dan merusak hidup kita meskipun kita menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan seks, ia masih tidak bisa dihindari. Setiap orang bisa terkena jika kita tidak mencoba untuk menghindarinya.
Adanya pernikahan dini akibat 'kecelakaan' atau hamil sebelum menikah. Padahal, menurut mereka, pernikahan dini cenderung mengakibatkan bayi yang terlahir berIQ rendah atau tumbuh secara tidak normal/lambat. Si ibu sendiri akan merasa malu.

D. Penanggulangan Seks Bebas di Kalangan Remaja
Diantara langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menanggulangi seks bebas dikalangan remaja yaitu:
 Orang tua harus memberikan pendidikan seks yang cukup.
Pendidikan seks itu penting untuk kita. Tetapi, sebagian orang tua masih berpikir bahwa jika anak-anak belajar tentang seks, ada keinginan dalam pikiran mereka untuk melakukannya. Tidak selalu seperti itu! Sungguh! Kita bisa belajar tentang fungsi alat-alat genital kita seperti untuk apa penis itu? Bagaimana anak laki-laki membersihkannya? Dan untuk wanita: sel telur, uterus, vagina dan lain-lain. Kita juga bisa belajar tentang alat kontrasepsi.
 Para orang tua sangat perlu untuk meningkatkan pengawasan terhadap putra-putri mereka khususnya apabila mereka mengakses internet. Patut dihindari pula sikap permisif yang serba membolehkan keinginan anak misalnya dalam penyediaan handphone. Fungsinya sebagai alat untuk mempermudah komunikasi, apabila sejak awal tidak diberikan pengertian tersebut kepada mereka, salah-salah malah digunakan untuk saling berkirim SMS dan gambar porno, apalagi jika kita melihat perkembangan teknologi terakhir pembuatannya yang sudah dapat dipakai untuk mengirimkan gambar. Orang tua juga seyogyanya terbuka untuk membicarakan masalah seks dengan anaknya sejak dini. Jangan malah anak-anak mendapatkan informasi seks dari teman-temannya yang sama-sama tidak mengerti tentang hal tersebut.
 Diberikannya pendidikan seks di sekolah-sekolah di Indonesia untuk menghindari kasus 'seks sebelum menikah'.
Diantara langkah-langkah yang bisa dilakukan seorang guru untuk menanggulangi seks bebas dikalangan pelajar diantaranya adalah:
o Disiplin sekolah
Sistem sekolah, aturan sekolah, kebiasaan sekolah merupakan wadah pengikat yang akan mengatur seluruh keluarga besar sekolah baik guru, murid atau unsure lainnya. Dari segi pergaulan antara guru dan murid, bisa kita lihat ada sekolah yang menganggap biasa kalau guru laki-laki memegang tangan siswi, bersalaman, merangkul bahunya, atau memeluknya. Contoh yang lebih ekstrem lagi kalau guru dan murid sudah biasa pergi bersama-sama, dengan alasan demi pelajaran.
Dalam hal ini, di sekolah sangat penting dibiasakan ada batasan pergaulan/komunikasi antara guru dengan murid, apapun alasannya, dalam hal ini guru laki-laki dengan siswi. Karena aturan sekolah yang ketat akan menjadi pembatas prilaku bagi semua pihak untuk bertingkah laku sebaik mungkin.
o Aturan berpakaian
Kalau ingin melihat aturan sekolah dilaksanakan, lihatlah dari cara berpakaian murid. Bagaimana mungkin aturan sekolah benar-benar dilaksanakan kalau ada siswi memakai rok mini yang memperlihatkan pahanya. Untuk hal ini jadi ingat dengan tayangna-tayangan TV yang tiap hari menayangkan kehidupan sekolah dengan gaya berpakaian siswi yang minta ampun, dimana kemeja siswi dipendekkan sehingga pusar atau perutnya kelihatan.
Dalam upaya menertibkan pakaian murid, sekolah bisa memulai ketika murid masuk pintu gerbang sekolah. Mereka dilihat dan kemudian ditegur dengan berbagai cara berkaitan dengan aturan berpakaian. Kegiatan ini bisa melibatkan satpam sekolah, guru piket, wakil kepala sekolah, dan terutama kepala sekolah. Siswa/siswi yang berprilaku aneh/menyimpang bisa diketahui selintas dari cara berpakaian ynag berani, rmbut dicat, sepatu warna-warni, tidak memakai tanda lokasi sekolah, nama, dan sebagainya. Dari cara berkedaraa, atu sikap murid ketika berpapasan dengan guru
o Digugu dan ditiru
Salah besar kalau merasa sudah bisa mengajar di depan kelas, serlesailah tugas seorang guru. Bagi murid seorang guru dilihat tidak saja di depan kelas mengajar, tetapi di kantor, ketika sedang berbincang-bincang santai dengan guru-guru yang lain, atau di luar sekolah. Ada hal-hal kecil di mata guru yang bisa menjadi besar bagi murid. Ketika murid dilarang merokok di sekolah/di kelas, hal ini bisa dilakukan dengan bebas oleh guru. Murid dilarang berkata kasar, tetapi berapa banyak guru yang perkataannya selain kasar juga tidak pernah mau mengalah kepada murid.
Jika murid dilarang menggunakan HP ketika Kegiatan Belajar mengajar (KBM) berlangsung, mengapa Guru bebas mengobrol di telefon ketika sedang mengajar. Ini adalah diskriminasi peraturan, buatlah peraturan yang disepakati bersama. Dalam hal komunikasi, guru mempunyai kesempatan yang sangat luas dan terbuka untuk berkomunkasi dengan murid. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk kepentinganyang tidak baik. Karena itu, jadilah guru panutan yang setiap tutur katanya, setiap gerak langkahnya jadi contoh bagi murid.
o Kebiasaan buruk
Upaya menciptakan sekolah yang tidak sekedar berprestasi tetapi juga berakhlaq baik, bukan pekerjaan yang mudah, butuh perjuangan tanpa henti. Karena itu, sekolah harus menciptakan suatu kebiasaan, menciptakan pola prilaku, menumbuhkan satu system yang akan mampu menjadikan seluruh anggota keluarga sekolah sejak datang asampai pulang atau selesai sekolah akn tetap menjaga dirinya.
Sangat perlu diciptakan kondisi belajar yang kondusif, edukatif tetapi menarik, bikin murid patuh tetapi betah, serta kegiatan eskull yang sesuai denan minat murid. Ciptakan kegiatn konseling yang menentramkan murid bukan malah menakutkan murid. Ada anggapan kalau murid dipanggil ke ruang BK dengan guru-gurunya yang siap dengan solusi. Hidupkanlah kegiatan keagamaan di sekolah secara luwes, menarik serta tidak mendoktrin. Hilangkanlah anggapan kegiatan agama hanya untuk orang "baik" sehingga banyak siswa takut, segan atau malas mendekati tempat ibadah.
o Sumber nilai/norma
Alangkah baiknya jika sekolah berfungsi sebgai media informasi yang meneydiakan berbagai informasi yang bernilai baik maupun informasi yang buruk. Dengan catatan, untuk nilai-nilai yang baik sebagi nilai yang patut dijadikan contoh dan ditiru. Sedangkan nilai-nilai yang buruk disampaikan sebagai cermin untuk dijauhi atau tidak dilakukan. Bisa jadi, perbuatan menyimpang ynag dilakukan murid karena ketidaktahuan mereka.
o Para guru, khususnya guru SMU, perlu merespon persepsi para siswa tentang seks bebas dengan memasukkan tema seks bebas dalam proses KBM, misalnya untuk kelas 1 semester 1 ke dalam tema Family Life (Marriage), kelas 2 semester 1 ke dalam tema Culture and Art dan mengaitkannya dengan nilai-nilai imtaq.
o Guru perlu memandu para siswa dalam menuliskan, menyajikan dan mendiskusikan tema seks bebas dan pendidikan kesehatan reproduksi supaya proses pembelajaran dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Pendidikan kesehatan reproduksi di kalangan remaja khususnya disekolah bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi juga bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas,
 Pemerintah khususnya Depdiknas perlu mengkaji ulang muatan kurikulum supaya lebih berorientasi kepada kondisi perkembangan psikologis siswa dan perlu memasukkan pendidikan seks sebagai bagian dari kurikulum.
 Sekolah sudah saatnya untuk membuka warung internet sendiri sehingga dapat membimbing para siswa untuk mengakses situs-situs yang positif.
 Pemerintah dan aparat penegak hukum harus menerapkan hukum yang ketat untuk menghilangkan atau memberantas tunta peredaran bahan-bahan pornografi (VCD porno), paling tidak membatasi. Walaupun begitu pornografi tidak bisa langsung dihilangkan dari kehidupan kita karena hampir sebagian besar dari kita sangat menyukainya.
 Kesadaran akan pentingnya bimbingan dari luar diri remaja misalnya orang tua yaitu pada masa-masa mereka pacaran. Dalam masa ini langkah-langkah yang perlu dilakukan remaja yaitu . Mereka harus mengatakan kepada orang tuanya tentang hubugannya, karena mereka butuh bimbingan dari orang yang lebih tua dan juga untuk melindungi mereka dari melakukan hal-hal yang buruk .
 Untuk para perempuan jangan diperbodoh oleh lelaki. Pikirkan sebelum kamu buat keputusan dan pedulilah pada diri sendiri pada masa ini. Kamu harus berfikir sebelum melakukan sesuatu dengan pacarmu. Jagalah keperawananmu sampai hari pernikahanmu. Jangan mudah mencium laki-laki. Jaga keparawanan dan ciuman pertamamu hanya untuk suamimu. Pilihlah laki-laki yang terbaik untuk menjadi suamimu, partner abadimu. Jangan lihat pada muka atau hal-hal fisik, lihatlah kepribadian mereka. Dan kau akan temukan yang terbaik
 Untuk para laki-laki, kamu harus menghormati perempuan. Jangan mempermainkan hati mereka, mereka bukanlah boneka. Persiapkan sebelum kamu melangkah jauh dalam suatu hubungan. Jadilah pria yang bertanggung jawab, dan kau dapat membangun suatu hubungan setelah kamu memiliki tanggungjawab. Hormati wanita karena mereka adalah sesuatu yang berharga di dunia ini. Cobalah memahami perasaan wanita. Dan kau akan menjalani hubunganmu untuk waktu yang lama.
 Para remaja harus menjaga hubungan dengan lawan jenis, hindari kehamilan sebelum menikah. Karena pernikahan dini akan membuat masa depan mereka hancur.
 Ingatlah Tuhan, aturan-aturan-Nya bagi hidupmu. Dan lihatlah perilakumu apakah cocok atau tidak dengan budayamu.
 Untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas terutama di kalangan remaja bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan pendampingan orang tua Dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri.
 Untuk penghuni kos, selain perlu dilakukan pengawasan yang ketat dan intensif dari pemilik kos secara proporsional, juga meningkatkan kesadaran dari orang tua untuk memilihkan tempat kos bagi anak-anaknya yang layak dan aman.
Memang pendidikan seks sangat penting bagi anak remaja khususnya anak sekolah. Oleh karena itu, pentingnya penyadaran bahaya seks bebas untuk siswa SMU. Proses penyadaran tersebut tidak kita lakukan, maka akan terjadi konflik moral yaitu konflik antara beberapa kecenderungan prilaku manusia dan sistem tatanan yang otoritasnya dikenali betul (Thouless, 1992:71). Ada hukum moral yang mereka anggap baik, tetapi di sisi lain mereka sadar bahwa mereka tidak bisa lepas dari hal itu. Inilah yang menyebabkan konflik moral. Memang konflik yang umum terjadi di kalangan remaja adalah konflik seks. Mereka ingin bergaul erat dengan lawan jenis, berbuat sesuai dengan dorongan yang timbul dari dalam dirinya, akan tetapi hal itu bertentangan dengan larangan-larangan atau pantangan-pantangan agama dan nilai-nilai sosial (Daradjat, 1970:79-80).
Apabila seorang siswa nampak menjadi pemalas, tak acuh, sakit-sakitan, prestasi menurun, nakal dan sebagainya bisa jadi itu adalah tampakan luar dari konflik moral yang dihadapi. Dalam bukunya yang lain, kondisi demikian oleh Daradjat disebutnya sebagai kondisi stress, dan stress ini adalah sumber ketidakbahagiaan. Untuk menghindarinya diperlukan media untuk menumpahkan ganjalan-ganjalan hati yang mereka punyai, mungkin psikolog, atau guru tertentu jika di sekolah (Daradjat, 1990:30-31). Konflik moral tersebut memang bisa pula terjadi akibat proses pendidikan yang memberikan pe
Konflik moral menurut A. Malik Fajar ternyata telah melahirkan manusia Indonesia dengan kepribadian pecah (split personality). Hal itu bisa dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang di satu sisi betapa kehidupan beragama secara fisik berkembang pesat namun di lain sisi betapa banyaknya perilaku masyarakat itu sendiri yang bertentangan dengan ajaran agama yang dipeluknya (Fajar, Pendidikan Sebagai Praksis Humanisasi, Majalah GERBANG, Edisi 2 TH. II, Agustus 2002, hal. 45).
Sehingga stakeholder harus memberi ruang siswa untuk mengungkapkan apa sebenarnya pandangan mereka tentang seks bebas melalui media-media yang berfungsi sebagai media pengendalian diri, berupa penyadaran diri seperti yang dianjurkan Daradjat. Tentu saja ada metode lain yang lebih personal. Daradjat mengatakan bahwa media taubat dalam Islam merupakan cara terbaik untuk mengembalikan keseimbangan jiwa mereka (Daradjat, 1970: 80).
Memang media-media diatas merupakan salah satu alat penunjang bagi kita, akan tetapi perlu kita ketahui bahwa fenomena seperti diatas merupakan tanda kemunduran prilaku, dekadensi moral, dampak buruk globalisasi yang akan semakin menerpurukkan kita. Tetapi disisi lain, ada secercah harapan bahwa masalah seberat apapun selalu ada jalan keluarnya. Apalagi yang menguatkan kita kalau bukan optimisme, harapan baik atau keinginan kita untuk terus berikhtiar. Biarlah kita terus berupaya bukankah kita punya Allah.

0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com