Monday, June 28, 2010

Test Bakat Skolastik

Tes seleksi masuk ke perguruan tinggi sampai saat ini sering menghadapi kritik. Salah satu kritik yang sering muncul adalah keterkaitan materi tes dengan kurikulum sekolah. Keterkaikan ini menimbulkan maslah ketidakadilan (unfairness), karena calon mahasiswa yang memiliki potensi untuk belajar di perguruaan tinggi tetapi berasal dari sekolah atau daerah yang fasilitas belajarnya kurang, memiliki peluang yang lebih kecil untuk diterima dibandingkan calon mahasiswa yang berasal dari sekolah yang lebih baik.

Menggunakan tes yang mengukur potensi akademik seseorang sebagai alat seleksi merupakan usaha agar calon mahasiswa baru terseleksi lebih adil dan akurat. Di USA seleksi masuk perguruan tinggi juga menggunakan tes yang mengukur potensi akademik yang dikenal dengan nama Scholastic Aptitude Test (SAT). Tes ini mengukur potensi seseorang untuk belajar di perguruan tinggi tetapi tidak terkait dengan pencapaian kurikulum dan fasilitas sekolah.
Pusat Penilaian Pendididikan sejak tahun 1990 telah mengembangkan tes yang mengukur potensi akademik dengan nama Tes bakat Skolastik (TBS). Selain untuk kepentingan seleksi masuk perguruan tinggi Tes Bakat Skolastik juga dapat di gunakan untuk kepentingan-kepentingan lain seperti seleksi pegawai dan seleksi guru.
Tes Bakat Skolastik dikembangkan berdasarkan teori tes inteligensi. Tujuan tes ini adalah mengukur potensi atau bakat skolastik (scholastic aptitude) untuk belajar di perguruan tinggi. Tes Bakat Skolastik terdiri atas tiga subtes, yaitu :
• Verbal: mengukur kemampuan penalaran verbal, dan memahami gagasan suatu wacana.
• Kuantitatif: mengukur kemampuan mengorganisasi informasi untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan angka.
• Penalaran: mengukur kemampuan untuk mengevaluasi dan menyusun kesimpulan.
Tes Bakat Skolastik dikembangkan dengan melibatkan tenaga-tenaga ahli dari beberapa perguruan tinggi terkemuka seperti UI, UGM, dan UNPAD. Uji kualitas soal tes ini menggunakan pendekatan teori tes modern yaitu Item Response Theory (IRT). Soal yang telah diuji kemudian dikelola dalam bentuk bank soal yang terkalibrasi. Dengan teori tes modern dapat dipastikan bahwa orang yang memiliki potensi yang sama tetapi mengerjakan perangkat soal yang berbeda akan memperoleh skor yang sama.
Waktu untuk mengadministrasikan tes ini sekitar 160 menit, yaitu 10 menit untuk penjelasan ,20 menit untuk pengisian lembar jawab computer, dan 130 menit untuk mengerjakan soal. Pemeriksaan tes dilakukan dengan sistem komputerisasi dengan menggunakan OMR Scanner.

0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com