Sunday, June 27, 2010

PRE-MENSTRUAL SYNDROME (PMS)

a. Definisi Pre-Menstrual Syndrome (PMS)
Pre-Menstrual syndrome adalah sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari kedua sampai hari keempat belas sebelum menstruasi dan yang mereda hampir sesegera menstruasi berawal (Shreeve, 1989;15). Menurut Dalton (1983), sindrom pramenstruasi adalah kambuhnya gejala-gejala pada saat pramenstruasi dan menghilang setelah menstruasi tiba. Sedangkan Magos mendefinisikan sindrom pramenstruasi sebagai gejala fisik, psikologis dan perilaku yang menyusahkan yang tidak disebabkan oleh penyakit organic, yang secara teratur berulang selama fase siklus yang banyak mengalami regresi atau menghilang selama waktu haid yang tersisa.

Perubahan tersebut terjadi sampai saat menstruasi tiba. Perubahan suasana hatilah yang paling dirasakan oleh banyak wanita, wanita menjadi tidak sabar dan sering marah, baik dalam bentuk kemarahan irasional tanpa kekerasan ataupun dengan kekerasan fisik. Perasaan lain yang timbul bersamaan dengan kemarahan adalah ketegangan yang hebat (Shreeve, 1989;15). Arti kata premenstrum yang digunakan secara longgar meliputi fase luteal siklus menstruasi yaitu dari ovulasi hingga menstruasi. Konteks ini, premenstrum meliputi 4 hari sebelum menstruasi. Hari-hari tersebut gejala-gejala yang hebat sindroma menstruasi timbul, meskipun demikian gejala-gejala yang mungkin muncul sewaktu-waktu selama fase luteal. Gejala dimulai selama premenstrum, berlanjut selama hari-hari pertama atau kedua menstruasi yang sangat sedikit dan sebelum aliran darah menstruasi banyak keluar (Dalton, 1983).
Penelitian dr. Katharina Dalton dari Inggris didapatkan adanya tanda-tanda sociological yang berhubungan dengan PMS. Tanda-tanda sociological yang berat mengakibatkan gangguan tersebut hanya terjadi pada 40-50 % dari seluruh populasi wanita, sehingga tidak semua wanita menderita gangguan ini.

2. Gejala-gejala Premenstrual Syndrome
Ada 2 gejala-gejala pada saat premenstrual syndrome (Shreeve, 1989; 32-51), yaitu:
a). Gejala Fisik
 Kenaikan berat badan
Berat badan wanita biasanya naik beberapa pon selama satu atau dua hari sebelum menstruasi. Keadaan ini sebenarnya umum terjadi sehingga wanita-wanita yang berdiet telah dinasehatkan untuk menimbang berat badannya setiap minggu, bukan setiap hari. Berat tubuh wanita dapat naik beberapa pon sebelum menstruasi karena tertumpuknya cairan dalam tubuh.
 Buah dada nyeri
Gejala pramenstruasi lain yang sering terjadi adalah pembekkakan buah dada disertai nyeri. Tingkat ketaknyamanan bisa mulai dari meningkatnya kesensitifan sampai nyeri tekan akut. Retensi cairan pada tubuh juga berpengaruh pada buah dada. Bahkan buah dada merupakan tempat favorit bagi berkumpulnya cairan tersebut. Ada dua hal yang menyebabkan kepekaan buah dada yaitu pertama disebabkan karena retensi cairan pada jaringan-jaringan, kedua adalah meningkatnya persediaan darah sehingga aliran darah dalam jumlah yang meningkat melalui kulit dan jaringan dibawahnya akan meningkatkan kepekaan.

 Sakit Kepala dan Migren
Sakit kepala adalah gejala lain yang umum terjadi pada saat pramenstruasi, dan beberapa wanita harus menghadapi masa pramenstruasi dengan rasa takut karena sakit kepala yang dirasakan. Sakit kepala pramenstruasi biasanya ada dua macam sehingga mudah untuk megetahui dan mengobatinya. Yang pertama adalah yang berpengaruh pada wajah dan kepala. Rasa sakit yang hebat terasa pada kepala atas, dahi, tulang pipi dan mata, kadang-kadang terasa juga pada gigi atas. Sakit kepala jenis ini sebenarnya merupakan gejala lain dari tertimbunnya cairan dan sebagian besar karena sinus (lubang yang menghubungkan lubang hidung dan batok kepala) tertutup oleh sel-sel yang membengkak. Jalan udara melalui hidung juga tersumbat sehingga dapat mengalami kesulitan bila bernafas. Yang kedua adalah yang disebabkan oleh ketegangan. Kita telah mengetahui bahwa ketegangan adalah penyebab utama penyakit. Pada sakit kepala jenis kedua ini, dahi terasa berdenyut-denyut dan seakan-akan sebuah pita logam melingkari kepala kita yang semakin lama mengikat semakin kencang. Migren juga bisa terjadi sebagai bagian dari pramenstruasi. Orang yang memang mempunyai migren cenderung mendapat serangan pada saat pramenstruasi. Orang lain mungkin hanya mendapatkan serangan migren sekali saja selama pramenstruasi dan tidak merasakannya pada waktu lain. Sama halnya dengan sakit kepala karena ketegangan, serangan migren dan nyeri disebabkan oleh kontraksi pembuluh darah yang memasok otak, diikuti dengan fase relaksasi.
 Kecenderungan untuk mendapat celaka
Kecanggungan dan kecenderungan yang makin besar untuk mendapat kecelakaan adalah faktor sindrom pramenstruasi yang sudah terbukti. Kecelakaan tersebut bukan saja yang terjadi di luar rumah ketika sedang menggunakan mesin atau mengendarai mobil, tetapi juga di dalam rumah. Seperti: cenderung menjatuhkan sesuatu, memotong jari sendiri, terbentur tembok atau benda-benda keras, bahkan tersandung, jatuh atau kehilangan keseimbangan.
 Pegal dan Nyeri
Nyeri menstruasi disebut dismenorhea spasmodic (pegal). Nyeri ini disebabkan karena otot tertentu mengejang sementara darah dan pelapis rahim terdorong ke luar. Rasa sakit terdapat pada punggung bawah dan bagian perut bawah, perut terasa tertarik-tarik dan semua rasa sakit yang timbul ini dapat mempengaruhi sebelum menstruasi tiba. Pegal dan nyeri lain menyangkut otot-otot dan persendian. Penyebab utamanya ada dua macam, salah satunya adalah tekanan yang meningkat pada jaringan akibat dari berkumpulnya cairan yang tertimbun nyeri. Penyebab lainnya adalah bertambahnya ketegangan pada urat-urat otot. Ketegangan ini timbul karena perubahan pada proses pramenstruasi sel-sel otot atau karena tegangan dalam diri pribadi penderita sendiri.
 Gangguan pada kulit
Gangguan pada kulit adalah salah satu gejala ringan sindrom pramenstruasi. Wanita merasa bahwa kulitnya makin cenderung berjerawat selama minggu pramenstruasi. Wajah penuh dengan jerawat, bintik-bintik dan tampak sehalus biasanya. Kulit dapat juga tampak membengkak. Karena keadaan kulit yang lemah, maka kecenderungan untuk alergipun meningkat. Keadaan ini disebabkan oleh perubahan hormon pada tubuh selama perkembangan kedewasaan.
 Nafsu makan yang berlebih
Pada saat pramenstruasi wanita akan memiliki nafsu makan berlebihan. Selama masa pramenstruasi anda merasa depresif dan membutuhkan hiburan serta semangat dari orang lain.

b). Gejala Psikologis
 Ketegangan
Kerja otak dan kerja tubuh selalu dibatasi oleh satu benang pembatas yang tipis. Walaupun demikian, ketegangan dapat menimbulkan sejumlah gejala fisik seperti juga menyebabkan sejumlah besar tekanan mental. Ketegangan mental dapat meningkatkan ketegangan pada otot-otot sehingga menimbulkan kekakuan, kecanggungan, dan pegal pada anggota gerak serta persendian. Ketegangan otot yang meningkat adalah salah satu aspek mekanisme reflek “lawan atau lari” dan ada hubungannya dengan makin banyaknya pengeluaran zat adrenalin oleh kelenjar adrenalin. Kadar adrenalin yang meningkat dalam darah juga bertanggung jawab atas peningkatan denyut jantung, mulut yang kering dan nafas yang terasa sesak serta cepat.
 Rasa cepat marah
Rasa marah dapat merupakan cetusan dari ketegangan di dalam diri dan dapat mengakibatkan percekcokan dalam rumah tangga dan kesengsaraan bagi diri sendiri. Kemarahan juga dapat timbul dalam bentuk kekerasan fisik.
 Depresi
Depresi adalah gejala umum lain dari sindrom pramenstruasi. Tingkat depresi bervariasi dari kemurungan setiap bulan sampai ke kekacauan batin yang serius dan mengarah pada bunuh diri. Salah satu ciri depresi pramenstruasi adalah kecepatannya untuk mengubah sehingga wanita yang biasanya stabil dan bahagiapun bisa mengalami perubahan batin pada awal mulai sindrom. Perubahan suasana hati, misalnya dari riang menjadi murung, suka marah, dan suka menangis adalah ciri-ciri dari penyakit ini. Bila depresi yang hebat merupakan salah satu gejala sindrom pramenstruasi, maka depresi tersebut akan terjadi secara teratur selama masa pramenstruasi dan hilang dengan sendirinya setelah menstruasi tiba. Aspek-aspek depresi yang biasanya mempengaruhi penderita sindrom pramenstruasi ialah perasaan tak berguna, tak ada gairah seks dan kurang percaya diri.
 Kelesuan
Kelesuan sering dialami oleh penderita sindrom pramenstruasi, terutama mereka yang cenderung merasa depresif selama masa ini. Mungkin ini karena kelesuan merupakan ciri umum pada penyakit depresi yang biasa.
 Berkurangnya daya konsentrasi
Kurangnya konsentrasi dan daya ingat adalah gejala yang umum dari sindrom pramenstruasi dan dapat disembuhkan bila kita mengobati penyebab yang mendasarinya.

3. Teori Penyebab Pre-Menstrual Syndrome
Selama ini teori yang telah dikenal tentang penyebab sindroma pre-menstruasi adalah antara lain disebabkan karena kurangnya progesteron. Selama bertahun-tahun teori ini mendapat dukungan yang cukup banyak dan terapi progesteron biasa dipakai untuk mengatasi problem premenstruasi. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa terapi progesteron kelihatan tidak efektif bagi kebanyakan wanita, selain kadar progesteron pada penderita tidak menurun secara konsisten. Bila kadar progesteron yang menurun dapat ditemukan hampir pada semua wanita yang menderita sindroma pre-menstruasi, maka dapat dipahami bahwa kekurangan hormon ini merupakan sebab utama. Sebagian wanita yang menderita sindroma pre-menstruasi terjadi penurunan kadar progesteron dan dapat sembuh dengan penambahan progesteron, akan tetapi banyak juga wanita yang menderita gangguan premenstruasi hebat tapi kadar progesteronnya normal (Shreeve, 1983).
Teori lain menyatakan bahwa penyebab sindroma pre-menstruasi adalah karena meningkatnya kadar estrogen dalam darah, yang akan menyebabkan gejala depresi dan khususnya gangguan mental. Kadar estrogen yang meningkat akan mengganggu proses kimia tubuh termasuk vitamin B6 (Piridoksin) yang dikenal sebagai vitamin anti depresi karena berfungsi mengontrol produksi serotonin. Serotonin penting sekali bagi otak dan syaraf, dan kurangnya persediaan zat ini dalam jumlah yang cukup dapat mengakibatkan depresi. Depresi yang berhubungan dengan penggunaan pil kontrasepsi disebabkan oleh estrogen sintesis yang terkandung dalam pil kontrasepsi tersebut (Shreeve, 1983). Batas tertentu estrogen menyebabkan retensi garam dan air serta berat badannya bertambah. Mereka yang mengalami akan menjadi mudah tersinggung, tegang, perasaan tidak enak (premenstrual tension), dan gejala-gejala dapat dicegah bila pertambahan berat dicegah. Peranan estrogen pada premenstrual tension tidak nyata, sebab ketegangan ini timbul terlambat pada siklus tidak pada saat ovulasi waktu sekresi estrogen berada pada saat puncaknya. Kenaikan sekresi vasopresin kemungkinan berperan pada retensi cairan pada saat premenstruasi (Ganong, 1983).
Hormon lain yang dikatakan sebagai penyebab gejala premenstruasi adalah prolaktin. Prolaktin dihasilkan oleh kelenjar hipofisis dan dapat mempengaruhi jumlah estrogen dan progesteron yang dihasilkan pada setiap siklus. Jumlah prolaktin yang terlalu banyak dapat mengganggu keseimbangan mekanisme tubuh yang mengontrol produksi kedua hormon tersebut. Wanita yang mengalami sindroma pre-menstruasi tersebut kadar prolaktin dapat tinggi atau normal. Wanita yang mempunyai kadar prolaktin cukup tinggi dapat disembuhkan dengan menekan produksi prolaktin (Shreeve, 1983).
Akan tetapi sekarang orang percaya bahwa penyebab utamanya adalah adanya kekurangan zat dalam tubuh yang dinamakan asam lemak esensial (ALE). Dan ketidakstabilan hormon dalam tubuh dapat disebabkan karena kurangnya ALE tersebut.

4. Pereda Gejala-gejala Pre-Menstrual Syndrome
Ada beberapa macam pereda terhadap wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi (Shreeve, 1989; 120-136), yaitu:
 Penimbunan cairan dan garam
Sudah jelas bahwa jika ginjal membantu proses penimbunan cairan di dalam tubuh ketimbang mengahsilkan urin untuk mengeluarkan cairan tersebut, maka jalan yang baik untuk menghindari hal ini adalah mengurangi cairan yang diminum. Tetapi janganlah mengurangi terlalu banyak, karena air dalam bentuk apapun juga merupakan syarat penting bagi kesehatan dan kehidupan. Air bertanggung jawab atas lima puluh persen berat tubuh wanita (dan enam puluh persen pada tubuh pria, perbedaan ini disebabkan karena wanita lebih berlemak dibanding pria dan lemak tidak mengandung air). Selain itu juga dengan mengurangi jumlah garam yang dimakan.
 Yoga dan relaksasi
belajar dan berlatih yoga dapat membantu kita lewat tiga cara, kalau kita menderita sindrom pramenstruasi. Pertama, sikap tubuh serta teknik pernapasan memang dirancang untuk menciptakan keadaan damai dan tidak tegang bagi si pelaku, baik fisik maupun mental. Kedua, yang bisa membuat yoga membantu banyak wanita adalah dengan mengajar seseorang memelihara sikap yang tegak dan seimbang. Dengan cara ini banyak gangguan kelelahan dan kelesuan dapat teratasi, juga rasa sakit punggung bagian bawah yang banyak diderita oleh para penderita sindrom pramenstruasi. Dan yang ketiga adalah sejumlah sikap yoga yang sangat menguntungkan para penderita dismenorhea kongestif. Sikap-sikap tersebut antara lain: sikap bajak, ikan, kobra, uddiyana dan tumpuan.
 Terapi vitamin
Tambahan vitamin piridoksin sangat membantu wanita pada saat kebutuhan akan vitamin itu memang bertambah yaitu melebihi keadaan normal (ini disebabkan karena tidak seimbangnya keadaan hormon). Gejala-gejala khusus yang dapat dibantu diatasi oleh piridoksin termasuk sakit kepala dan depresi pramenstruasi. Vitamin tersebut bernilai sangat tinggi bagi mereka yang menderita penimbunan cairan.
 Obat diuretik
Obat diuretic seringkali diesepkan bagi wanita yang menderita sindrom pramenstruasi. Karena obat ini dapat memobilisasi kelebihan cairan yang tertahan oleh jaringan. Kritik yang utama terhadap terapi ini adalah bahwa terapi ini hanya menangani gejalanya saja, tetapi tidak bermanfaat untuk memperbaiki penyebab tertahannya air dlam jaringan. Fungsi utama dari diuretik ini adalah untuk merangsang saluran ginjal membuang sejumlah garam mineral dari tubuh kita, terutama potassium klorida. Dengan demikian sejumlah besar air akan ikut keluar bersama garam tersebut, yang biasanya takmungkin terkeluarkan kalau yidak dengan sejumlah tertentu air.
 Terapi hormon
Mencoba mengatasi sindrom pramenstruasi dengan hormon-hormon buatan merupakan cara yang baik dalam arah yang benar. Ketidkseimbangan hormon diketahui memegang peran penting dalam munculnya gejala-gejala pramenstruasi. Tetapi ini bukanlah jawaban teakhir. Pertama, tidak semua tubuh wanita memberi respon untuk tercapainya tujuan pengobatan tersebut. Kedua, karena sekarang sudah diketahui bahwa gangguan hormon merupakan efek gangguan pramenstruasi, sedangkan penyebab utamanya adalah kurangnya asam lemak.
 Terapi bromokriptin
wanita penderita sindrom pramenstruasi dapat mengahasilkan hormone prolaktin yang cukup besar melalui kelenjar hipofisisnya. Inilah yang menjadi penyebab terganggunya keseimbangan hormon dan timbulnya gejala-gejala kekurangan progesteron. Mereka bisa tertolong dengan pengguanaan bromokriptin yang dapat mengurangi jumlah prolaktin dalam darah dan mengurangi pengeluarannya melalui kelenjar hipofisis. Terapi bromokriptin diberikan apabila obat-obatan lain sudah tidak mampu menolong lagi. Ini dianggap jalan terakhir, karena obat ini cukup berat dan memiliki efek samping yang kurang menyenangkan. Bromokriptin dibuat dengan nama dagang Parlodel, yang berfungsi untuk menyembuhkan rasa sakit pada buah dada. Tetapi selain itu jugadapat membantu mengatasi sakit kepala dan perubahan emosional penderita serta pembengkakan yang ada.
 Obat penenang
Obat penenang juga cukup menimbulkan masalah. Obat penenang memang membantu mengurangi rasa jengkel dan tersinggung juga rasa ingin marah, tetapi bersamaan dengan itu obat ini juga menghambat sejumlah fungsi otak termasuk pusat tempat emosi dirasakan.

0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com