Thursday, May 27, 2010

PENTINGNYA PENDIDIKAN PROBLEM SOLVING BAGI ANAK

Cara memecahkan masalah merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan individu dalam menghadapi dan mengatasi masalah.

Masalah merupakan satu hal yang selalu mengiringi setiap manusia, mulai dari anak sampai tua. Masalah tidak mungkin ditinggalkan begitu saja, tetapi dihadapi dengan cara-cara yang bersifat personal. Masalah juga tidak lupa menempel dalam kehidupan anak. Oleh karena itu hendaknya orang tua sejak dini telah memberikan pendidikan problem solving terhadap anaknya sehingga nantinya sang anak lebih mampu menghadapi permasalahan-permasalahan yang lebih beraneka ragam dengan baik.
“Sedapat mungkin seorang anak dihindarkan dari segala macam bentuk masalah”. Kalimat inilah yang terkadang tertanam kuat dalam benak orang tua. Padahal kenyataannya anak-anak akan memiliki kemampuan memecahkan masalah di dalam kehidupannya yang akan datang dikarenakan terlatih memecahkan masalah sejak kecil atau sejak usia dini. Terkadang orang tua juga tidak memberi kepercayaan pada anak-anaknya atas kemampuan mereka dalam memecahkan masalah, hingga mereka juga begitu sering membuatkan keputusan bagi anaknya, padahal bila diberi kesempatan dan dorongan anak-anak akan mampu memandang suatu masalah dari segala sisi dan memecahkan masalah yang begitu rumit, yang mana hal ini tentunya akan meningkatkan mutu kehidupan mereka serta orang-orang sekitarnya.
Yang juga sering tidak disadari oleh orang tua bahwa kemampuan memecahkan masalah adalah bagian dari proses perkembangan seorang anak dalam hidupnya. Bahkan anak-anak telah menjadi pemecah masalah sejak bulan-bulan pertama dalam kehidupannya. Pertumbuhan intelektual dan emosional mereka juga didorong oleh proses pemecahan masalah. Namun, seperti kemampuan-kemampuan EQ lainnya, kemampuan seorang anak dalam memecahkan masalah umumnya sejalan dengan usianya.

Terdapat 7 (tujuh) langkah berikut untuk mengajari anak-anak yang sudah besar bagaimana caranya memecahkan masalah yang lebih pelik dalam kehidupan mereka, yaitu:

1. Mengajari anak tentang pentingnya berhenti memikirkan satu hal saja.
2. Mengajari anak cara mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
3. Mengajari anak menghimpun informasi dari sudut pandang mereka sendiri termasuk opini, fakta dan informasi yang belum dikenal.
4. Mengajari anak menghimpun informasi dari sudut pandang orang lain, termasuk yang dilihat, dipikirkan dan dirasakan orang lain.
5. Mengajari anak cara mempertimbangkan strategi-strategi alternatif, termasuk yang dapat diperbuat atau dikatakan dan kendala apa saja yang harus diatasi.
6. Mengajari anak cara mengevaluasi hasil-hasil dan akibat-akibat, termasuk cara memilih diantara berbagai pilihan yang mungkin dan mengantisipasi yang mungkin terjadi akibat kata-kata atau perbuatan tertentu.
7. Menyuruh anak mempraktekkan seluruh proses pemecahan masalah, menyempurnakan pelaksanaan tiap langkahnya dan mendorong mereka agar tetap ulet sampai mendapatkan solusi yang telah dipikirkan dengan matang.

Untuk membantu anak yang sudah besar dan remaja dalam memecahkan masalah nyata sehari-hari, bersiaplah untuk membangun suatu hubungan bersistem pendukung setiap kali masalah timbul. Dalam hal ini orang tua harus siap membagi waktunya dengan keluarga (anak). Duduk bersama mereka, mengetahui minat serta kepentingan mereka.

0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com